INOVASI PT. POS INDONESIA DALAM
MENJAGA EKSISTENSI DAN DAYA SAING PELAYANAN PUBLIK
(Studi
Pada PT. Pos Indonesia Sidoarjo 62100)
Oleh:
Putri Ismie Mayangsari, M. Saleh Soeaidy, Wima Yudho Prasetyo
Jurnal
Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No. 2
A.
LATAR
BELAKANG
Pada
era reformasi, tuntutan untuk melakukan perubahan/inovasi begitu tinggi,
utamanya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Di mana
sampai saat ini pelayanan publik masih menjadi persoalan yang perlu memperoleh
perhatian dan penyelesaian secara komprehensif. Sebagai penyedia layanan
publik, PT. Pos Indonesia yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak di bidang jasa dituntut melakukan inovasi dalam rangka
memenuhi tuntutan peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat. Untuk bisa
bersaing dengan perusahaan swasta dibidang pelayanan jasa pengiriman PT. Pos
Sidoarjo harus bisa menjadi organisasi publik yang inovatif.
B.
METODE
Penelitian
ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti
memfokuskan penelitian menjadi tiga pokok bahasan; Pokok bahasan Pertama, inovasi PT. Pos Indonesia dalam
menjaga eksistensi dan daya saing pelayanan public. Kedua, keberhasilan dan kegagalan inovasi PT. Pos Indonesia dalam
menjaga eksistensi dan daya saing pelayanan public. Ketiga, faktor yang mendukung dan menghambat pengembangan inovasi.
C.
TEMUAN
Pertama,
Melihat banyaknya tantangan pada perusahaan yang bergerak pada layanan jasa
membuat PT. Pos Indonesia harus melakukan suatu perubahan (transformasi), yaitu
dengan melakukan inovasi baik itu inovasi produk ataupun inovasi jasa. Bentuk-bentuk
inovasi yang dilakukan oleh PT. Pos Indonesia Sidoarjo ada dua macam yaitu
inovasi produk dan inovasi proses. Bentuk contoh inovasi produk: Pos Express, Express Mail Service (EMS), Pos
Payment, wesel pos instan dan wesel pos prima serta perangko prisma. Bentuk
contoh inovasi proses: jaminan ganti rugi terhadap surat, dokumen, dan barang
yang rusak atau hilang, electronic mobile
(e-mobile), dan mesin nomor antrian elektronik). Selain itu PT. Pos
Indonesia juga bekerjasama dengan perusahaan BUMN yang lain guna mempermudah
proses pengiriman surat, dokumen dan paket. Adapun perusahaan BUMN yang
bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia adalah PT. Garuda Indonesia, dan PT.
PELNI.
Kedua,
keberhasilan sebuah inovasi dapat ditinjau dari dua hal, yaitu agen inovasi dan
program inovasi. Keberhasilan itu ditunjukkan dengan, salah satunya pada
inovasi layanan Pos Pay, di mana
layanan ini menggandeng perusahaan lainnya untuk bisa memberikan pelayanan yang
efektif dan efisien. Dimana perubahan lingkungan yang dinamis menyebabkan
kondisi pelayanan pada saat sebelum adanya inovasi dan setelah adanya inovasi
sangatlah berbeda. Sebelum adanya inovasi kondisi pelayanan di PT. Pos
Indonesia Sidoarjo masih manual sehingga proses pelayanan lebih cenderung lama.
Sedangkan setelah adanya inovasi system pelayanan sudah memanfaatkan kemajuan teknologi.
Pelayanan dengan system jaringan online lebih
cepat, sehingga proses pengiriman bisa dilihat dengan cara online di seluruh kantor
pos. Dalam implementasi inovasi pos pay PT. Pos Indonesia Sidoarjo bekerjasama dengan
PLN, PDAM, kerjasama ini sudah dijalin sejak tahun 2011.
Ketiga,
ada dua factor yang bisa mendorong dan menghambat pengembangan inovasi PT. Pos
Indonesia. Diantaranya adalah factor internal dan factor eksternal. Factor
internal yang menghambat pengembangan inovasi adalah terkait dengan SDM dan
visi serta misi, sedangkan factor eksternal sarana dan prasarana serta biaya
(keuangan) operasional. Factor pendorong pengembangan inovasi dari sisi
eksternal adalah kebijakan pemerintah, kemajuan teknologi, dan munculnya jasa
pengiriman swasta.
D.
KESIMPULAN
Ada
dua factor utama dalam pelaksanaan inovasi PT. Pos Indonesia Sidoarjo diantaranya
adalah lingkungan internal dan eksternal. Di mana lingkungan internal meliputi
kualitas dan kuantitas SDM serta terbatasnya sarana dan prasarana. Sedangkan
dari lingkungan eksternal adalah pemerintah sebagai regulator kebijakan,
persaingan yang semakin ketat dengan munculnya bisnis jasa pengiriman yang
serupa atau pangsa pasar, dan juga perkembangan kemajuan teknologi.
Dari
beberapa bentuk inovasi yang dilakukan oleh PT. Pos Indonesia Sidoarjo secara
garis besar sudah bagus. Hal ini dapat dilihat dari antusias masyarakat dalam
menggunakan produk inovasi PT. Pos Indonesia Sidoarjo, diantaranya adalah Pos Expres dan Pos Pay. Akan tetapi yang
paling banyak digunakan oleh masyarakat Sidoarjo adalah inovasi dalam bentuk Pos Pay. Inovasi Pos Pay yang banyak
digunakan oleh masyarakat Sidoarjo tidak lain dengan berhasilnya kerjasama
antara PT. Pos Indonesia Sidoarjo dengan PLN dan PDAM. Kerjasama ini tidak lain
adalah untuk menjaga eksistensi PT. Pos Indonesia Sidoarjo dalam menghadapi
persaingan global. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang
menggunakan inovasi Pos Pay untuk melakukan transaksi pembayaran PLN dan PDAM
Inovasi-inovasi
yang ada masih belum menjawab semua tantangan organisasional yang di hadapi PT.
Pos Indonesia karena inovasi produk dan proses belum mampu mengatasi masalah
organisasional yang dihadapi terkait dengan kualitas dan kuantitas SDM. Oleh
karena itu, Perlunya perluasan bentuk inovasi, tidak hanya pada inovasi produk
dan proses saja agar mampu menjawab tantangan organisasional terkait dengan
kualitas dan kuantitas SDM.
E.
KRITIK
DAN SARAN
Diera
globalisasai inovasi dalam pelayanan public memang perlu untuk dilakukan,
dengan adanya inovasi maka perusahaan pelayanan public akan tetap eksis dan
bisa bersaing di tengah-tengah masyarakat. Inovasi pelayanan pada jasa
pengiriman memang perlu dilakukan oleh PT. Pos Indonesia, mengingat bahwasannya
saat ini sudah banyak sekali perusahaan swasta yang bergerak dibidang jasa
pengiriman. Maka dari itu, PT. Pos Indonesia perlu melakukan inovasi-inovasi
pada pelayanan jasa pengiriman guna mempertahankan eksistensi daya saing dengan
perusahaan jasa pengiriman lain. Inovasi yang sudah dilakukan oleh PT. Pos
Indonesia cabang Sidoarjo merupakan salah satu bentuk inovasi pelayanan yang
tidak lain adalah untuk menjaga eksistensi PT. Pos dalam pelayanan publik.
Dengan adanya inovasi tersebut maka PT. Pos Indonesia Sidoarjo jauh lebih baik
dan bisa menjaga eksistensi ditengah-tengah masyarakat dalam persaingan global.
Akan tetapi inovasi PT. Pos Indonesia belum sepenuhnya dilakukan oleh seluruh
kantor Pos di Indonesia. Maka dari itu masih banyak sekali kantor pos di daerah
lain yang kalah bersaing dan tidak eksis dimata
masyarakat.
Saran saya: perlu
adanya dorongan dari PT. Pos Indonesia Pusat kepada seluruh PT. Pos yang ada di
seluruh Indonesia untuk membentuk inovasi-inovasi yang sesuai dengan kebutuhan
di daerah masing-masing. Perlu dilakukan inovasi serentak di seluruh Indonesia
guna mendongkrak kembali PT. Pos Indonesia di mata masyarakat. Pemerintah perlu
mendukung dengan menerbitkan kebijakna yang berpihak kepada PT. Pos Indonesia.
Dukungannya bisa dilakukan dalam bentuk regulasi maupaun pendanaan untuk PT.
Pos Indonesia.