Seiring
dengan kemajuan zaman diberbagai bidang membuat manusia sangat mudah untuk
mendapatkan informasi. Salah satunya adalah informasi di dunia persepakbolaan,
masyarakat diseluruh dunia pada saat ini dimudahkan untuk mengakses informasi
tentang dunia sepak bola yang ada., baik liga Inggris, Spanyol, Itali dan
lain-lain. Hal ini juga terjadi di Indonesia dimana masyarakat Negara ini
adalah salah satu pengila sepak bola. Didukung dengan banyaknya jumlah penduduk
yang beragam Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai banyak
supporter fanatik. Supporter merupakan salah satu motivasi bagi para pemain,
baik sepak bola maupun olahraga yang lainnya.
Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai
supporter bola fanatic, hal ini dapat dilihat dari antusias masyarakat ketika
club-club Indonesia dan club luar negeri yang datang dan bertanding ke
Indonesia. Contohnya ketika club-club papan atas Liga Inggris datang ke Indonesia
seperti Chelse, Liverpol, Arsenal ini sangat terlihat sekali antusias dan
fanatisme masyarakat Indonesia yang memenuhi stadion untuk meihat pertandingan
tersebut. Masyarakat Indonesia sebenarnya bukan hanya fanatic terhadap olahraga
ini, akan tetapi masyarakat negeri ini menanti sebuah prestasi bagi
persepakbolaan nasional. Hal ini terlihat pada waktu even-even internasional piala
AFF pada tahun 2010, walaupun Indonesia tidak menjadi juara. Dengan kedatangan
penonton/supporter fanatic Indonesia ke stadion ini sudah menunjukkan
bahwasannya masyarakat menginginkan prestasi di ajang olehraga ini.
Indonesia
merupakan salah satu Negara yang mempunyai potensi besar terhadap olehraga
sepakbola, selain itu Indonesia adalah salah satu Negara Asia pertama yang ikut
dalam kompetisi Piala Dunia pada tahun 1938, walaupun pada waktu itu bukan
memakai nama Indonesia melainkan Hindia Belanda. Indonesia pernah dijuluki
sebagai Macan Asia, akan tetapi pada beberapa tahun belakan Indonesia seperti
tidak punya nyali di level Asia, bahkan di tingkat Asia Tenggara sepak bola Indonesia
seperti tidak ada nyali. Sebenarnya Indonesia bukan tidak punya nyali/prestasi
di masa internasional akan tetapi minim sekali prestasi di dunia Internasional.
Prestasi di tingkat Asia Indonesia baru iktu 4 kali yaitu pertama kali masuk ke
putaran final pada tahun 1996 di UEA, tahun 2000, 2004, dan tahun 2007 ini
semua diikuti Indonesia hanya sampai babab 1. Ditingkat Asia Tenggara Indonesia
belum pernah sama sekali juara dan prestasi yang paling bagus diraih yaitu
menjadi runer-up pada tahun 2000, 2002, dan 2004, dan 2010 (dan menjadikan
Indonesia negara terbanyak peraih runner-up dari seluruh negara peserta Piala
AFF). Sedangkan di tingkat Sea Game Indonesia belum banyak menorehkan tinta
emasnya, dan terakhir menjadi juara pada tahun 1991.[1] Inilah
prestasi maupun perjalanan sepak bola nasional sampai tahun 2010 msih sangat
minim prestasi.
Setelah
berakhirnya Piala AFF Indonesia dilanda kekisruhan pengurus PSSI, disinilah
terbentuk 2 Timnas dalam satu Negara. Dimana hal ini bisa merugikan bangsa Indonesia
itu sendiri, Indonesia bisa terancam sanksi dari organisasi induk sepak bola
dunia FIFA. Dengan adanya kekisruhan pengurus ini sebenarnya masyarakat Indonesia
sangatlah geram dan marah, maka terjadilah demonstarsi dari kalangan supporter yang
menginginkan kembalinya Timnas bersatu lagi. Hal ini dapat dilihat dari
terciptanya dualisme Timnas dan liga professional dinegeri ini, dimana ini
sangat merugikan bagi Negara, masyarakat sebagai pencinta sepak bola, bahkan
pemain pun terancam rugi. Karna para pemain yang terbaik dinegeri ini terancam
tidak bisa membela Timnas dengan adanya kekisruhan tersebut. Adapun dampak dari
kekisruhan pengurus sepak bola nasional pada waktu itu adalah perekonomian
didunia sepak bola sangat berkurang, ini dapat dilihat dari antusias masyarakat
yang menonton sepak bola ke stadion sangatlah berkurang walaupun yang bermain
pada waktu itu adalah Timnas, inilah bentuk kekecewaan dari masyarakat pencinta
bola di negeri ini.
Akan
tetapi seiring berjalannya waktu kekisruhan itupun mencair dan Indonesia bersatu
kembali hal ini disambut gembira oleh pencinta sepakbola nasional, selain itu kompetisi
dalam negeri mulai bersatu dan Timnas pun mulai bersatu kembali. Tidak lupa
pula antusias masyarakat Indonesia untuk kembali menyaksikan tinmas
kebanggannya di stadion kembali ramai, ini terlihat ketika Timnas Indonesia
melawan Timnas Belanda Stadion Utama Bung Karno kembali dipenuhi oleh pencinta
sepak bola nasional. Ini menandkan bahwasannya masyarakat menginginkan prestasi
tercipta di dunia sepak bola Indonesia. Dengan kembalinya antusiame dan
fanatisme masyarakat Indonesia terhadap sepak bola dan kembalinya para pemain
yang mempunyai kualitas untuk membela Timnas maka tidak mungkin prestasi akan
didapat.
Pada
tahun 2013 adalah momen sekaligus sejarah penantian panjang selama 22
tahun untuk merasakan uforia prestasi
yang diberikan oleh anak-anak negeri ini. Pada bulan September 2013 penantian
panjang itupun telah sirna dalam uforia, dimana anak-anak muda negeri ini
memberikan kado istimewa bagi ibu pertiwi dan masyarakat Indonesia. Ditengah carut-marutnya
kasus korupsi yang ada di negeri ini ada sedikit penghibur dari anak-anak muda
untuk masyarakat Indonesia. Prestasi yang sangat ditunggu oleh bangsa ini
akhirnya dating di tahun 2013 kegembiraan dan uforia ini tidak bisa
disembunyikan bagi bangsa Indonesia. Kecintaan masyarakat terhadap Timnas Indonesia
semakin meningkat, semoga di tahun selanjutnya Indonesia bisa menggoreskan
tinta emas di kancah Asia Tenggara, Asia dan Dunia. INDONESIA MERDEKA INDONESIA
JAYA………………Indonesia telah membuktikan kepada dunia bahwasannya Indonesia mampu
bersaing di mata internasional, Indonesia yang dulu terkenal dengan Macan Asia
tidur sekarang MACAN ASIA mulai bangkit dan mengancam dunia. Beri saya sepuluh pemuda
niscaya akan kuguncangkan dunia (Ir. Suekarno)….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar