Memasuki
pergantian tahun menjadi wajah baru bagi setiap Negara, dimana masyarakat
mengharapkan dan pemimpin mengharapkan kemajuan. Indonesia salah satunya dimana
tahun 2014 masyarakat Indonesia akan mengadakan pesta demokrasi, dengan adanya
pesta demokrasi tersebut maka harapan masyarakat kepada para pemimpin Negara ini
di tumpuhkan. Akan tetapi untuk menghadapi pesta demokrasi tersebut masih
banyak sekali permasalahan yang ada, diantaranya masalah tentang daftar pemilih
tetap (DPT) hal ini sangat urgent sekali, dimana dengan DPT yang bermasalah
maka bisa menimbulkan kecurangan-kecurangna yang tidak dinginkan.
Kurang
lebih 3 bulan bangsa ini akan melaksanakan pemilu legislative dan pilpres. Akan
tetapi sejak tahun 2013 sudah banyak sekali para calon Wakil Rakyat baik pusat
maupun daerah tingkat I dan II yang sudah mencuri perhatian, bahkan ada
beberapa calon Presiden dari beberapa partai yang sudah mencuri perhatian. Yuforia
pesta demokrasi memang sudah kelihatan jelas dengan beberapa para calon yang
mencuri perhatian kepada masyarakat. Selain para calon anggota wakil rakyat dan
presiden yang mencuri perhatian masyarakat ada beberapa partai yang mencuri
perhatian juga. Dimana beberapa partai ingin memulihkan citra partainya yang roboh
akibat ulah para kadernya. Hal ini dinilai sangat wajar dimana partai politik
adalah sebuah mesin untuk menjadi kandidat pencalonan pimpinan Negara.
Tahun
2014 memang tahun politik yang penuh dengan intrik, dimana para partai politik
mengambil kader dari beberapa artis dan pengusaha ternama demi mendongkrak
suara partai. Sehingga dengan kader-kader partai yang mempunyai nama besar hal
ini bisa mencuri hati masyarakat. Kalau dilihat banyak sekali kader-kader
partai politik yang tidak mempunyai kualitas dan kuantitas, akan tetapi mereka
mempunyai nama besar yang bisa mendongkrak suara partai. Sehingga diharapkan
kepada seluruh masyarakat agar dapat memilih para wakil rakyat dan pemimpin Negara
ini dengan hati nurani dan memilih pemimpin Negara yang berani menegakkan
hukum. Seorang pemimpin Negara yang ideal adalah pemimpin yang berani dan tegas
dalam menegakkan hukum dan tidak pandang bulu untuk memberantas korupsi yang
sudah menjadi penyakit bagi para politisi negeri ini. Semoga dengan tersisanya waktu
yang kurang lebih 3 bulan ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
menentukan pilihan yang sesuai dengan hati nurani masyarakat, bukan memilih
karena uang atau imbalan yang lain. selain itu dengan terpilihnya pemimpin Negara
yang baru nantinya bisa membawa dampak yang positif bagi masyarakt dan bisa mensejahterakan
bangsa ini, sehingga kekayaan alam yang ada di bumi Indonesia tidak dirampok
terus-menerus oleh Negara lain.